IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis -0.03% ke level 7,829 pada perdagangan Rabu (18/9). Sebanyak 282 saham menguat, 295 saham melemah, dan 222 saham lainnya ditutup flat. Total transaksi IHSG mencapai 12.74 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 28.77 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,318,502 kali.

Heatmap Sahamology

Heatmap Sahamology mengindikasikan saham-saham berkapitalisasi pasar besar seperti BBRI (+0.94%), BBCA (+1.19%), BBNI (+0.88%), TLKM (+0.97%), ASII (+3.45%) kompak menghijau melawan penurunan IHSG -0.03% ke 7,829. Saham Big Caps yang menjadi pemberat adalah GOTO (-6.15%), BREN (-3.81%), ADRO (-2.93%), dan BMRI (-0.34%) yang kompak terkoreksi. Dari sektor properti yang menguat signifikan, heatmap sahamology menunjukkan kenaikan di saham SMRA (+4.62%) dan BSDE (+7.5%).

Chart IHSG

Secara Teknikal, IHSG masih berada dalam fase bullish diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 7,681-7,767. Indikator stochastic masih stabil berada di area overbought searah dengan IHSG yang menguat. Investor perlu waspada jika IHSG diperdagangkan melemah dibawah level EMA7 <7,767. Selama IHSG masih uptrend didukung sentimen positif baik global ataupun domestik, Investor masih direkomendasikan mengoleksi saham saham pilihan.

Sektoral Indeks

Sektoral Indeks bergerak variatif pada perdagangan Rabu (18/9). Sebanyak 5 sektor melemah dan 6 sektor lainnya menguat ditengah penurunan tipis IHSG -0.03% ke level 7,829. Sektor yang menguat paling signifikan adalah sektor properti (IDXPROPERT) dengan kenaikan +2% ke level 773.85. Beberapa saham dari sektor IDXPROPERT yang menguat adalah BSDE (+7.5% ke 1,220) dan SMRA (+4.62% ke 680). Sedangkan sektoral indeks yang melemah paling dalam adalah sektor IDXTECHNO dengan penurunan -2.59% ke level 3,829.37. Beberapa saham dari IDXTECHNO yang terkoreksi adalah GOTO (-6.15% ke 61) dan BUKA (-1.71% ke 115).

Saham Top Gainer

Saham Top Loser

Saham Top Turnover

Saham Top Volume Shares

Saham Top Frequency

Saham Top Net Foreign Buy

Saham Top Net Foreign Sell

Berita Domestik

Bank Indonesia secara tak terduga memangkas suku bunganya sebesar 25bps menjadi 6% pada rapat bulan September 2024, yang bertentangan dengan ekspektasi pasar bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga stabil pada level tertinggi sejak acuan tersebut diperkenalkan pada tahun 2016.

Ini merupakan penurunan pinjaman pertama. biaya sejak Januari 2021, konsisten dengan “prakiraan inflasi yang rendah, nilai tukar rupiah yang stabil dan cenderung menguat, serta pertumbuhan ekonomi yang perlu didorong lebih tinggi”, kata Gubernur Perry Warjiyo. 17 September 2024), mencerminkan peningkatan sebesar 0,78% dari akhir bulan Agustus dan mengungguli mata uang regional seperti Won Korea dan Rupee India.

Sementara itu, tingkat inflasi umum tetap berada dalam kisaran target, turun tipis menjadi 2,12% pada bulan Agustus 2024. dari 2,13% pada bulan Juli, menandai level terendah sejak Februari 2022. Suku bunga fasilitas simpanan semalam dan fasilitas pinjaman juga diturunkan masing-masing seperempat poin menjadi 5,25% dan 6,75%.

Berita Emiten

Bank Negara Indonesia (BBNI) menuntaskan buyback 40.514.600 lembar. Penyelesaian pembelian kembali itu, untuk periode 16 Maret 2023 sampai 15 September 2024. Penyelesaian aksi tersebut telah ditahbiskan pada 15 September 2024. 

Sesuai ketentuan rapat umum pemegang saham, seluruh saham hasil buyback telah digunakan untuk program kepemilikan saham bagi pegawai, dan program kepemilikan saham bagi direksi, dan dewan komisaris.

Pelaksanaan buyback tidak memengaruhi kegiatan usaha, dan pertumbuhan perseroan. Muklum, perseroan memiliki modal dan cash flow yang baik untuk melakukan seluruh kegiatan usaha, kegiatan pengembangan usaha, termasuk buyback.

Aksi tersebut juga tidak mengurangi kepercayaan investor terhadap perseroan. Itu terefleksi dari valuasi saham perseroan dengan price to book value (PBV) meningkat dari 1,20x pada posisi 15 Maret 2023, menjadi 1,40x pada posisi 13 September 2024. Saat bersamaan saham melonjak menjadi Rp5.625 dari Rp4.400 per lembar.

Sebelumnya, pada 15 Maret 2023, BNI mendapat restu dari para pemodal untuk melakukan buyback. Kala itu, izin diberikan untuk membuyback maksimal Rp905 miliar. Buyback itu, sesuai ketentuan POJK tahun 2017. (*) 

Berita Global

Tingkat inflasi tahunan di Inggris stabil pada angka 2,2% pada bulan Agustus 2024, sama seperti pada bulan Juli, dan sejalan dengan ekspektasi. Kontribusi kenaikan terbesar datang dari tarif penerbangan (11.9% vs -10.4%), terutama rute Eropa. Harga juga meningkat lebih cepat pada sektor rekreasi dan budaya (4% vs 3,7%); dan transportasi (1.3% vs 0.2%), yaitu mobil bekas (-6.6% vs -8.4%).

Sebaliknya, kontribusi penurunan terbesar datang dari bahan bakar kendaraan bermotor, dengan harga rata-rata bensin turun sebesar 2,1 pence per liter antara bulan Juli dan Agustus 2024 menjadi 142,3 pence per liter, turun dari 148,5 pence per liter pada bulan Agustus 2023. Penurunan lainnya tekanan datang dari restoran dan hotel (4,3% vs 4,9%), sebagian besar harga pub dan restoran untuk berbagai produk alkohol.

Selain itu, harga pangan meningkat lebih lambat (1,3% vs 1,5%) dan perumahan dan utilitas menurun lebih besar (-1,6% vs -1,5%). Dibandingkan bulan sebelumnya, CPI naik 0,3%, menyusul penurunan 0,2% di bulan Juli dan juga sesuai ekspektasi.

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. BSDE (Bumi Serpong Damai)

BSDE (Bumi Serpong Damai) ditutup menguat signifikan 7.5% ke level 1,220 pada perdagangan Rabu (18/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BSDE dengan target kenaikan ke 1,300-1,360. Screener Sahamology mengindikasikan BSDE dengan On The Move, Early Trend Up, Big White Candle, Breakout High. Batasi risiko jika BSDE diperdagangkan dibawah 1,175.

2. BTPS (BTPN Syariah)

BTPS (BTPN Syariah) ditutup menguat signfikan +6.05% ke level 1,315 pada perdagangan Rabu (18/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BTPS dengan target kenaikan tutup gap di 1,350. Jumlah pelaku pasar yang membeli BTPS lebih dominan daripada jumlah pelaku pasar yang menjual BTPS. Batasi risiko jika BTPS diperdagangkan dibawah 1,235.

3. ASII (Astra International)

ASII (Astra International) ditutup menguat +3.45% ke level 5,250 pada perdagangan Rabu (18/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ASII dengan target kenaikan ke 5,400-5,500. AI Statistic Sahamology menunjukkan ASII sedang berada dalam trend yang kuat, momentum yang moderat dan kekuatan pasar yang optimal. Batasi risiko jika ASII diperdagangkan dibawah 5,000.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable