Top Stock

IHSG +0.53% ke 7,721 didorong menguatnya Saham Blue Chip :

IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat +0.53% ke level 7,721 pada perdagangan Jumat (6/9). Total transaksi IHSG mencapai 9.67 triliun, jumlah saham yang diperdagangkan mencapai 24.26 miliar dan aktif ditransaksikan sebanyak 1,082,111 kali. Total saham menguat sebanyak 311 saham, 281 saham ditutup di zona merah, dan 201 saham lainnya ditutup flat.

Heatmap Sahamology

Heatmap Sahamology menunjukkan kenaikan signifikan di saham big 4 banks seperti BBCA, BBRI, BMRI, BBNI yang menjadi mover by turnover pada perdagangan Jumat (6/9). Ditengah kenaikan IHSG, Saham energy related dan industri kompak melemah seperti UNTR (-1.73%), BRPT (-0.91%), TCPI (-2.33%), PGAS (-0.98%), ADRO (-2.25%). Saham terkait dengan komoditas CPO masih menguat seperti LSIP (+7.37%) dan TAPG (+8.84%)

Chart IHSG

Secara teknikal, IHSG berada dalam fase bullish diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 7,553-7,666. Indikator stochastic menguat dan stabil berada di area overbought. IHSG masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikan ditengah isu penurunan suku bunga The Fed. Batasi risiko jika IHSG diperdagangkan dibawah <7,553 maka Investor kami himbau untuk sedikit waspada.

Sektoral Indeks

Sektoral IndeksNilai IndeksPerubahanPersentase
IDXBASIC1,328.61-2.64-0.2%
IDXCYCLIC912.37-1.97-0.22%
IDXENERGY2,644.91-16.34-0.61%
IDXFINANCE1,536,26+28.72+1.91%
IDXHEALTH1,498.30+8.20+0.55%
IDXINDUST1,088.95-7.08-0.65%
IDXINFRA1,652.60-7.93-0.48%
IDXNONCYC723.28+1.5+0.21%
IDXPROPERT737.14+1.96+0.27%
IDXTECHNO3,304.97+9.03+0.27%
IDXTRANS1,449.48+2.47+0.17%

Sektoral Indeks bergerak variatif pada perdagangan Jumat (6/9). Sebanyak 5 sektor ditutup di zona merah dan 6 sektor lainnya ditutup di zona hijau seiring dengan kenaikan IHSG +0.53% ke level 7,721. Sektor Indeks yang menguat signifikan adalah sektor keuangan (IDXFINANCE) dengan kenaikan +1.91% ke level 1,536.26. Big 4 banks kompak menguat mendorong IDXFINANCE seperti BBCA (+0.49% ke 10,300), BBRI (+1.46% ke 5,225), BMRI (+1.05% ke 7,250), BBNI (+3.67% ke level 5,650). Sedangkan sektor yang melemah signifikan adalah sektor industrial (IDXINDUST) dengan koreksi -0.65% ke level 1,088.95. Beberapa saham dari sektor IDXINDUST yang melemah adalah UNTR (-1.73% ke 27,050), ARNA (-1.47% ke 670), ASII (-0.49% ke level 5,050).

Saham Top Gainer

SahamTop Gainer
PICO+34.38%
BINO+17.29%
PYFA+15.32%
BCAP+15%
JARR+12.6%

Saham Top Loser

SahamTop Loser
LABA-9.68%
DOID-5.8%
SICO-5.51%
BHAT-4.23%
DEWI-3.9%

Saham Top Turnover

SahamTop Turnover
BBRI890,678
BBNI779,907
BMRI460,679
BBCA324,325
BREN259,441

Saham Top Volume Shares

SahamTop Volume Shares
GOTO8,849,115
KPIG3,651,361
PYFA3,520,640
BCAP3,181,713
BULL3,008,428

Saham Top Frequency

SahamTop Frequency
AYAM34,976
BBRI24,950
BBNI18,479
ADRO16,248
KPIG15,695

Saham Top Net Foreign Buy

SahamTop Net Foreign Buy
BBRI435,867
BBNI431,852
BMRI226,455
BBCA132,616
TLKM103,707

Saham Top Net Foreign Sell

SahamTop Net Foreign Sell
ANTM27,997
AKRA23,959
ASII22,649
ACES20,682
PGAS20,202

Berita Domestik

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudha Sadewa, menyatakan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid meskipun memasuki masa transisi pemerintahan yang baru. Hal ini disampaikan saat diwawancarai dalam kegiatan Gala Dinner Bloomberg CEO Forum yang diselenggarakan oleh LPS di Jakarta pada Rabu (4/9/2024) malam.


“Upayanya adalah menciptakan optimisme di masyarakat. Kita sudah menunjukkan bahwa ekonomi kita pernah bagus dan tetap bagus, dengan beberapa ‘senjata’ yang bisa digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jadi, kita harus optimis,” ujar Purbaya kepada InfoPublik.

Purbaya menyoroti tiga “senjata” utama yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintahan baru untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Ketiga senjata itu adalah; peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pemanfaatan perkembangan teknologi yang semakin pesat, dan koordinasi yang baik antara semua pemangku kepentingan di negara ini.


“Jika ketiga faktor ini dijalankan dengan baik, pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat akan sangat mungkin tercapai,” tambah Purbaya. Purbaya juga menyampaikan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan kredit perbankan di masa transisi pemerintahan akan membaik, terutama dengan melihat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat secara year on year (yoy) sebesar 7-8 persen.


“Kita bisa belajar dari pengalaman pemerintahan sebelumnya, seperti masa Pak Joko Widodo (Jokowi) dan Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tentang bagaimana menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Ketua Dewan Komisioner LPS.

BUKA AKUN MNC SEKURITAS DENGAN KODE M01 DAN DAPATKAN FREE APPS SAHAMOLOGY SELAMA 2 BULAN


Dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat, Purbaya menambahkan bahwa pertumbuhan uang dalam sistem keuangan juga akan lebih baik, yang berdampak positif pada stabilitas ekonomi secara keseluruhan.


“Otomatis, kalau ekonominya baik, pertumbuhan DPK juga akan bagus. Uang dalam sistem makin bertambah, ekonominya stabil, dan peluang untuk pertumbuhan semakin terbuka lebar. Risiko tentu ada, tapi jika kita cerdas dalam menghadapinya, tidak perlu takut,” tutup Purbaya.(*)

Berita Emiten

EmitenNews.com - Prajogo Pangestu mengurai kepemilikan saham Petrindo Jaya Kreasi (CUAN). Itu ditunjukkan dengan melepas  12.417.700 lembar alias 12,41 juta helai. Transaksi serentak telah dipatenkan pada 29 Agustus 2024. Transaksi serentak dalam satu hari itu, dilakukan dengan harga pelaksanaan antara Rp9.450-10.050 per saham. Menyusul skema harga tersebut, Prajogo Pangestu meraup dana taktis tidak kurang dari Rp120,18 miliar.

Lebih rinci mengenai transaksi orang terkaya nusantara itu sebagai berikut. Transaksi pada 29 Agustus 2024, pertama jual 8,41 juta helai Rp9.450 saham senilai Rp79,54 miliar. Kedua lepas 297.400 helai Rp9.900 per saham Rp2,94 miliar. ketiga melego 169.200 lembar Rp9.925 per saham senilai Rp1,67 miliar. keempat jual 25.500 lembar Rp9.950 per helai Rp253,72 juta. Kelima menjual 7.900 saham Rp9.975 per helai Rp78,80 juta. keenam jual 2,89 juta saham Rp10.000 senilai Rp28,92 miliar. 

Ketujuh lepas 557.200 lembar Rp10.025 per saham Rp5,58 miliar. Kedelapan, lepas 50.500 saham Rp10.050 sejumlah Rp507,52 juta. Dengan demikian, tabulasi saham Petrindo dalam genggaman Prajogo Pangestu berkurang 0,11 persen. Tepatnya, menjadi 9,55 miliar helai alias 84,966 persen. Mengalami reduksi dari sebelum transaksi 9,56 miliar saham setara 85,076 persen. ”Transaksi untuk menambahkan free float saham beredar di pasar,” tegas Michael, Direktur Utama Petrindo Jaya. (*)

Berita Global

Perekonomian AS diproyeksikan menambah 160 ribu pekerjaan pada Agustus 2024, lebih dari 114 ribu pada bulan Juli dan tingkat pengangguran diperkirakan turun menjadi 4,2% dari 4,3% yang merupakan level tertinggi sejak Oktober 2021. Selain itu, upah kemungkinan naik 0,3% setiap bulannya. -dalam sebulan, sedikit lebih tinggi dari 0,2% pada bulan Juli, mendorong kenaikan tahunan sedikit naik menjadi 3,7% dari 3,6% yang merupakan level terendah sejak Mei 2021.

Meskipun angka pada bulan Agustus kemungkinan besar menunjukkan stabilisasi di pasar tenaga kerja pada bulan Agustus, a perlambatan berkelanjutan diperkirakan terjadi. Rata-rata pertumbuhan gaji bulanan untuk tahun ini adalah 203 ribu, dibandingkan dengan 251 ribu pada tahun 2023 dan 377 ribu pada tahun 2022. sumber: Biro Statistik Tenaga Kerja AS

3 Saham Bersinyal Fresh Buy

1. BFIN (BFI Finance Indonesia)

BFIN (BFI Finance Indonesia) ditutup menguat +2.04% ke 1,000 pada perdagangan Jumat (6/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk BFIN dengan target kenaikan ke 1,030-1,090. Screener Sahamology menunjukkan On The Move, Big White Candle dan Breakout High untuk saham BFIN. Batasi risiko jika BFIN diperdagangkan dibawah 950.

2. ADMF (Adira Dinamika Multi Finance)

ADMF (Adira Dinamika Multi Finance) ditutup menguat +1.35% ke level 11,225 pada perdagangan Jumat (6/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk ADMF dengan target kenaikan ke 11,800-12,000. Jumlah pelaku pasar yang membeli saham jauh melebihi pelaku pasar yang menjual saham ADMF. Batasi risiko jika ADMF diperdagangkan dibawah 10,950.

3. SSMS (Sawit Sumbermas Sarana)

SSMS (Sawit Sumbermas Sarana) ditutup menguat +7.62% ke level 1,130 pada perdagangan Jumat (6/9). Sinyal Sahamology merekomendasikan Fresh Buy untuk SSMS dengan target kenaikan ke level 1,250-1,330. Secara teknikal, SSMS berada dalam fase uptrend diatas kombinasi MA7&20 dengan rentang harga 1,050-1,068. Indikator stochastic rebound dari area oversold. Batasi risiko jika SSMS diperdagangkan dibawah 1,080.

Bersama Sahamology Trading Easy and Profitable